Kamis, 11 Februari 2016

Life..

Terkadang sulit memahami takdir yang sedang dijalani.. namun ku percaya bahwa dalam setiap apa yang Allah takdirkan terdapat kebaikan yang menyelamatkan.. dan pasti.. dalam setiap ujian baik kesenangan maupun kesulitan, pasti Allah sertakan jalan keluarnya.. kapan dapat selesai, bagaimana caranya, hanya bisa melangkah menjalaninya.. sbg anak, sbg ibu, sbg istri.. dgn berbagai ujiannya.. patience, until patience is the only choice that you have, sulit.. berat.. ya, jika dijadikan sulit dan berat, tp Allah takkan mmberikan ujian yang tak sesuai dgn kemampuan umatnya.. wlpn ssi manusiawi ini kdg mengeluarkan emosi, nmn hanya dengan mengingatNya hati menjadi tenang, bnyk diluarsana yg lbh berat ujiannya, trmasuk dulu Rasullah SAW yg berkorban untuk ummatnya.. la tahzan, inallaha ma ana.. dunia ini hanya sementara, begitu jg ujian.. tidak ada kesenangan dan kesedihan yang abadi.. dan insya Allah semua dpt mnjalaninya, sulit, memang, tp hadiahnya keselamatan, karena kl mudah mungkin hadiahnya cuma payung cantik, hehe.. Bismillah.. I put my trust in Allah.. dan Allah Maha adil, hasil takkan menghianati prosesnya, semangat ya shaliha.. krn melangkah di jl Allah itu ngga semudah lari lewat jln pintas, setan iblis dan keturunannya tlah berkata akan menyesatkan keturunan bani adam hingga akhir zaman.. Bismillahirahmanirahim.. semoga dalam setiap langkah yang kita tempuh dalam menjalani kehidupan, Allah selalu memberikan perlindungan dan kasih sayangNya.. aamiin, aamiin ya Allah Rabbalalaamiin..

" Allah tidak akan membebani seseorang di luar batas kesanggupannya."
(QS. Al Baqarah : 286)

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah : 6)

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).

"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)."
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.
Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan,Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. " (QS.Shad : 79-85)

Rabu, 10 Februari 2016

Haid adalah takdir Allah Swt. terhadap perempuan

diriwayatkan dari 'Aisyah r.a. dia berkata :
kami melakukan perjalan untuk melaksanakan ibadah haji. ketika kami telah sampai di as-Sarif, aku haid. Rasulullah SAW menemuiku ketika aku sedang menangis. beliau bertanya, "Ada apa denganmu? apakah engkau haid?" aku menjawab. "ya." Beliau bersabda, : "Haid adalah ketetapan Allah Swt. bagi kaum perempuan jadi kerjakanlah apa yang harus dikerjakan di dalam haji kecuali tawaf di Ka'bah." Aisyah mengatakan, "Rasulullah Saw. berkurban dengan sejumlah sapi untuk istri-istrinya."

7 Istilah Bahasa Arab yang Sering Salah Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

1. Muhrim

Kata muhrim di dalam bahasa arab berasal dari akar kata حرم – haruma : menjadi terlarang. Kata ini kemudian berubah bentuk menjadi kata  حرام (haraam), kemudian أحرم – ahrama (pengharaman), kemudian menjadi الإحرام – ‘al ihraamu‘ (ibadah yang ada hal yang diharamkan atasnya, haji atau umrah) dan kemudian محرم – muhrim (orang yang berihram). Intinya dengan jalur perubahan seperti ini, kata muhrim berarti orang yang berihram, bukan orang yang tidak boleh dinikahi seperti yang dipakai di Indonesia.
Orang yang haram dinikahi disebut mahram. Kata mahram berbeda penurunannya dari kata muhrim. Akan tetapi, kedua kata ini dipahami di Indonesia sebagai orang yang haram dinikahi.

2. Penulisan Wallahu ‘Alam

wallahu ‘alam berarti “Dan Allah itu Alam”.
wallahu a’lam berarti “Dan Allah-lah yang Maha Tahu” 
Kata a’lam diambil dari  الله أعلم. Kata a’ yang ditransliterasikan dari ع inilah yang berarti lebih pada kalimat tersebut.

3. Minal Aidin Wal Faizin

Kata minal aidin wal faizin secara literal berarti “dari (yang) kembali dan menang”.
Mungkin jika dikonstruksi, maksudnya bisa menjadi ”Semoga Anda termasuk orang-orang yang kembali (ke jalan Tuhan) dan termasuk orang yang menang (melawan hawa nafsu).” Yang jelas artinya bukan mohon maaf lahir dan batin.
Ucapan “Minal ‘Aidin wal-Faizin” tidak disarankan untuk diucapkan pada hari raya. Disunnahkan mengucapkan sebagaimana yang Rasulullah ucapkan “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum” yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan”. 

4. Silaturahmi vs Silaturahim

Kata silaturahmi dan silaturahim, merujuk pada bahasa Arab, mempunyai huruf penyusun yg sama. Yang membedakan adalah akhirannya yang otomatis akan mempengaruhi artinya. 
silaturahim = hubungan kasih sayang,  
silaturahmi = penghubung uterus (tali pusar yg menghubungkan ibu dan anak).

5. Idul Fitri artinya kembali suci atau pada fitrah

Sering kita dengar orang mengartikan frasa idul fitri dengan kembali suci atau kembali pada fitrah. Hal ini ditambah dengan gambaran bahwa setelah ramadhan, yang menjalankan ibadahnya dengan baik akan seperti bayi yang baru dilahirkan: suci dan fitrah.
“Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan penuh pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhori Muslim).
Namun, secara kebahasan this is not the case. Fitri disini maksudnya adalah berbuka atau kondisi tidak berpuasa. Jadi yang dimaksud idul fitri adalah kembali berbuka atau hari raya menyambut berbuka. Karenanya dalam hari idul fitripun kita dilarang untuk berpuasa. Makna fitri dalam arti berbuka bisa kita ambil dengan mudah dalam hadits berikut :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ.
Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. (HR Bukhori).

6. Penulisan Wa’alaikumsalam

Penulisan yang tepat adalah wa’alaikumussalam karena dipakai untuk menjawab assalamu’alaikum. Kecuali kalau salamnya salamun’alaikum maka tidak masalah dijawab wa’alaikumsalam(un).

7. Penulisan Akhwat

Kata ini merupakan bentuk jamak dari saudara perempuan ukhti atau /ukht/ (أخت).  Tu
lisan jamaknya adalah أخوات yang mestinya dibaca /akhawat/. Dengan demikian, penulisan yang biasa kita lihat ini sebenarnya transliterasi yang kurang tepat. 
akh·wat Ar n (bentuk jamak) 1 saudara perempuan; 2 teman perempuan
Yah, karena negara ini Indonesia memakai bahasa Indonesia, bentuk yang lazim demikian (walau kurang tepat) dan sudah diputuskan menjadi bentuk baku. jika Anda menyebut kata ini kepada orang arab, jangan lupa memakai pengucapan yang benar /akhawat/ (أخوات).

Repost From https://albadrln.wordpress.com/  (With Editing) Barakallah! :)
(With Editing) Barakallah! :)

Menyingkat Salam

Dalam menulis salam dalam pesan, tidak sedikit muslim yang menyingkatnya, karena keterbatasan karakter dalam sms, maupun karena sebab lainnya, Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti “Asw”atau “Aslm“. Ada yang sedikit lebih panjang seperti“Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb. Namun yang sering ditemui, adalah singkatan “Ass“. Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus..
“Ass” berarti:
1. kb.(animal) yang artinya keledai.
2. orang yang bodoh. Don’t be a silly (Janganlah sebodoh itu).
3. Vlug(pantat).
Menyingkat salam dalam hadist,
Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datangdan melewati beliau sambil mengucapkan,
“Assalamu ‘alaikum”.
Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,”
ujar beliau. Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan,
“Assalamu‘alaikumWarahmatullah.”
Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.”
Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan,
“Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barakatuh.”
 Rasulullah pun bersabda,“Ia mendapat 30 pahala kebaikan.”
[HR. Ibnu Hibban dari AbiHurairah].

Perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf 'L' nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu’alaikum. yang artinya Semoga kematian dilimpahkan kepadamu. Kata ini adalah plesetan dari “Assalaamu‘alaikum“,

Maka nabi berkata, “Kalau orang kafir mengatakan padamu ASSAMUA'ALIKUM, maka jawablah dengan WA'ALAIKUM (Dan semoga atas kalian pula).” [HR. Bukhari]

Alangkah lebih baik jika kita menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andai kata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW.

Wasaalamualaikum warahmatullah wa barakatuh..

Repost From Here (With Editing) Barakallah! :D

Penulisan "Aamiin"

Di kehidupan sehari-hari, seperti contoh kecil di dalam pesan singkat (Short Message Service), kita seringkali menjumpai tulisan “Aamiin”. Kata Aamiin diucapkan ketika kita mendengarkan do’a orang lain. Dimana kata tersebut bermakna sebuah permintaan kepada Allah semoga do’a yang diucapkan tersebut diijabbah oleh Allah. Nah, sekarang apa jadinya kalau kata Aamiin yang kita ucapkan/tuliskan tersebut tidak sesuai dengan lafaznya? Tentu maknanya akan berbeda bukan?
 Perbedaan Arti Kata “Amin, Aamin, Amiin, Aamiin dan Amien”
Sekarang mari kita simak arti kata Amin, Aamin, Amiin, dan Aamiin. Dalam membaca Aamiin kita harus memanjangkan a (alif) dan memanjangkan min, apabila tidak demikian akan menimbulkan makna yang berbeda.
Dalam Bahasa Arab ada empat perbedaan kata “Aamiin” yaitu:
  1. Amin (alif dan mim sama-sama pendek), artinya Aman, Tentram
  2. Aamin (alif panjang & mim pendek), artinya Meminta Perlindungan Keamanan
  3. Amiin (alif pendek & mim panjang), artinya Jujur Terpercaya
  4. Aamiin (alif & mim sama-sama panjang), artinya Ya Allah, Kabulkanlah Do’a Kami
Keempat arti kata di atas semuanya bermakna baik, tapi penulisan & pengucapannya berbeda-beda tujuannya, apabila tertinggal satu huruf atau salah penulisan satu huruf saja akan mengandung arti yang berbeda.
Tidak jarang juga kita menjumpai penulisan kata Aamiin tersebut seperti “Amien”. Arti kata yang satu ini sebisa mungkin dihindari, karena kata “Amien” yang penulisannya demikian lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme). naudzubillah min dzalik...

Wassalamualaikum..

We repost from http://diki-pta.blogspot.com/ (with little editing) Jazzakumullah :D

Assalamualaikum Shalihah..

Bismillahirrahmanirahim..

Semua wanita tentu ingin menjadi lebih baik, walaupun tidak mungkin dapat menjadi sempurna,
Sekilas mengingat, dulu penulis sempat bernazar untuk membuat blog seperti ini, namun baru dapat direalisasikan sekarang.. konten dari blog ini bersumber dari mushaf aisyah terbitan hilal Bandung, dan Mushaf Madina Firdausy, yang kedua mushaf tersebut adalah pemberian dari teman kuliah sewaktu penulis ulang tahun dan teman rumah penulis sebagai hadiah pernikahan, konten lain yang tertulis (selain tulisan penulis) di blog ini insya Allah penulis cantumkan sumbernya, semoga blog ini dapat bermanfaat ya shalihah..